Kamis, 13 Januari 2011

Kata2 bapakku dulu ternyata memang sangat benar>


Awalnya tak pernah sedikitpun terpikir betapa kerasnya hidup ini, Gimana tidak? wong dulu masih  dibawah naungan bapak ibu,, Selalu dilindungi dari macam bentuk kekerasan, yang ada hanya kasih sayang dan ketulusan. Menginjak usia hampir dewasa dimana kaki kecilku dah mulai berani menginjakkan kaki didunia elit (anggap aja kampus) bergabung sama orang2 elit (angggap aja mahasiswa), Pikiran itu perlahan2 muncul, pa? kenapa? Kug bisa? Rasa tidak terima. Huuuuf  rasanya ingin ketawa.

Dulu waktu masih SMA bapakku bilang,  ntar kalu kamu dah hidup dimasyarakat ya begini, keras,,tidak selalu sesuai dg yang kita harapkan. Teman bisa jadi musuh, jarang sekali akan ditemukan sebuah ketulusan. Harus bisa berpikir cerdas dan hati-hati.
Hmmm bener2 ku rasakan sekarang, apa yang ku jalani yang semula ku pikir akan baik2 aja, yang semula ku pikir mereka tidak akan berbuat jahat padaku, ternyata???
Salah total< penuh kelicikan, 0% ketulusan.
Bener  kata2 bapakku dulu,
hati orang tidak ada yang tahu, kita boleh keras,, selama itu mampu menjadi senjata untuk tidak menjadi lemah kepada siapapun, makanya ilmu itu sangat  perlu, biar kita bisa bersikap bijaksana, biar tidak terbodohi biar bisa bermanfaat. Biar hidup kita tidak seperti mereka, penuh dg iri dan dengki. Apalagi ilmu agama, karena kalu hidup kita dekat dengan agama maka hidup kita akan tegar nak,,

hmmm, pendekatan spiritual,, itulah yang sering terabaikan. Kebanyakan orang mendewakan pikiran. Kalu sudah tidak kuat maka segala cara akan dilakukan. Kadang ku merasa  dunia ini sangat ganas penuh dg kebohongan,kemunafikan, kedengkian. Rasa2nya tidak akan pernah ada yang namanya ketulusan, seakan2  yang ada hanya musuh. jadi ngerasa seperti kehidupan hewan yang apabila kuat maka dialah yang bisa hidup.
Ufthhh, menakutkan
Tapi aku tau bapakku tidak akan suka kalu aku berhenti di sini aja, Aku yakin dia ingin ada perubahan dan perbaikan dalam dirku.. menjadi fir yang dewasa, yang tegar dan bisa memberi manfaat pada orang lain.  mampu memaknai hidup secara menyeluruh tidak setengah2, yang mampu memaknai dunia sebagai tempat persinggahan sementara.

Yach,,, dan kini ku beranikan melangkahkan kaki untuk maju, Menyatakan siap bertahan dari segala terpaan hidup. Aku tidak tahu seberapa banyak perjalanan yang ku lakukan dari  sisa hidupku, masih seberapa banyak waktu yang tersisa untukku untuk melakukan perbaikan, untuk menyangu sebanyak2x sebagai bekal untuk kehidupan selanjutnya.
Masih teringat lagi dengan perkataan bapakku,

satu hal yang pasti di dunia ini nak,, kematian,, kalu dah mati lalu apa gunanya harta dunia yang kita raih, mereka tidak bisa kita bawa ke akhirat, karena yang bisa kita bawa mati hanya kafan dan amal perbuatan kita. Silahkan cari kesuksesan dunia sebanyak2nya tapi utamakan akhirat”

Dan Ternyata tidak semudah yang ku kira, harus  bener2 kuat. Sempet beberapa kali ingin menyerah saja,, Tapi ntahlah rasanya aku tidak mau kalah dengan dunia. Hmmm,, yah,,, mau tidak mau, dipungkiri atau tidak,,Hidup ini memang keras. Tapi kawan,, saranku.. Keraslah pada dunia maka dunia akan lunak padamu.. pegang kuat agamamu, maka hidupmu pun akan terarah hingga mati bahkan sampai hidup setelah mati.

Terima kasih bapakku sayang,,,
Terima kasih atas semua perkataan2mu yang mengantarkanku pada ketegaran,,

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut