Sabtu, 28 Mei 2011

Bangga Indonesia: suka gotong royong dalam segala hal (terinspirasi dari perkataan spontan temen kamar)


Banggakah sama Indonesia hai kawand sebangsa Indonesia? Kalo bangga trus apa alasannya?? Hmm,, hmm,, hm,, pasti bingung mu jawab apa.. pasti kagak enak kalo alasannya Cuma karena kita dilahirkan di Indonesia. Heeee,, (sama kalo gitu kayak saya)
Hmm,, kupikir kupikir kupikir, apa sih yang tidak dipunyai oleh bangsa lain selain Indonesia? Orang pinter? Orang luar negri juga banyak yang pinter. Seni budaya? Orang india punya banyak seni, wisata? Sepertinya di amerika ada ngurah ngai yang bagus banget. Trus apa ya? Mungkin batikkah? Sepertinya masuk criteria,, insyaAllah bangsa lain kagak punya batik, yang pasti walo begitu kita tidak akan kuat kebanggannya kalo alasannya hanya seputar batik, peristiwa korupsi bisa menghapus satu poin itu.
Okeh, saya sumbangkan satu alasan lagi, “pancasila” ininih yang mempersatukan segala perbedaan di antara kita, saya yakin orang luar negri kagak akan punya landasan Negara seperti ini. Namun sayangnya ini hanya sebatas kebanggaan pada landasan Negara doank, soalnya sedikit sekali bangsa Indonesia yang menjalankannya. Menyedihkan.
Apa lagi? Hmm,,, sepertinya saya juga kagum pada bangsa Indonesia yang punya prinsip dan idealism tinggi, mereka para idealis yang nasionalis, para nasionalis yang idealis. Sekali berprinsip, maka akan teguh dengannya, tak takut akan kepalsuan yang merajalela, tak pengecut hanya dengan rupiah. Mengingatkan saya pada para pejuang islam yang kukuh, yang sekali berprinsip maka tak akan gentar dan tak goyah oleh apapun. Sayangnya hanya sedikit sekali yang mempunyai keteguhan seperti ini, sedikit sekali.
Lalu apa lagi poin yang akan menambah kebanggaan kita pada Indonesia?owh hohohoho,, sepertinya masih ada kawand,, “gotong royong” yupz,  gotong royong ini yang perlu kita banggakan, orang Indonesia suka sekali dengan gotong royong, sepertinya gotong royong ini telah dianut oleh banyak orang di Indonesia, 2 jempol deh buat yang ini. Bagaimana tidak dalam hal apapun kita tak pernah lupa untuk gotong royong dalam suasana dan waktu seperti apapun, contoh kecilnya sajah ne ya, gotong royong membangun desa, gotong royong kerja bakti alias bersih2 di desa, sekolah2, pesantren bahkan di penjara. Contoh lain misalnya dalam hal politik perebutan jabatan paling suka memprovokasi masyarakat awam, jadilah masyarakat awam berbondong-bondong buat mendukung si calon (gotong royong), pas mahasiswa muak dengan kebijakan pemerintah, mereka mencari massa sebanyak-banyaknya guna mensukseskan acara demo-mendemo(gotong royong), hmmm,, trus kalo ada maling ketangkap basah mencuri di bis maka dengan satu kata ajaib “maliiiiiiiiing” secara otomatis orang-orang akan mengejarnya besar-besaran (gotong royong juga bukan?), walaupun anggota yang ikut aksi gotong royong tersebut tidak mengerti apa gunanya mereka ikut-ikutan, apa tujuanx, siapa sasarannya, bener ato salah, de el el.. yang penting gotong royong.

(celoteh anak kamar A1)

Minggu, 30 Januari 2011

pahlawan devisa


Who??? TKI. Hekzzzzz??!!!!!
Percaya ato tidak, katanya sih begitu. Aq ch gag begitu faham gimana prosedurnya TKI bisa dibilang sebagai pahlawan devisa. Yang jelas katanya cih dapat memperbanyak uang asing di indonesia baik dipegang bank ato masyarakat. Loeh??? Trus kenapa? Ufth,,,
Hmmm, tapi whateverlah, yang penting label pahlawannya. Huuuum yang namanya pahlawan, pasti menguntungkan, pasti wajib dihargai?pahlawan tanpa tanda jasa “guru” fungsinya turut mencerdaskan bangsa dan wajib dihormati. Pahlawan bangsa mempertahankan negara mati2an, wajib diberi penghargaan. Nah pahlawan devisa??? Yah,, seperti kataku tadi whateverlah yang penting pahlawan.hehehehehe
Sering ato tidak, pasti kita dah pernah denger cerita mengenaskan para TKI di negri orang, ntah diperkosa, ntah dianiaya, ntah gag digaji malah ntah dibunuh.sereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeem. sapa yang mau jadi TKI? Dah jauh dari keluarga, terasing pula dinegri orang. Menyedihkan. Hikz
Selalu, yang namanya TKI akan mendapat tanggapan miring dari orang. Dulu bapakku juga jadi TKI bertahun2, uang yang dihasilkan lumayan. Maklum bapakku bukan lulusan sarjana, juga tidak berbakat untuk jadi petani. Bisanya Cuma berdagang, melihat kondisi yang memaksa, bapakku terpaksa ke malaysia, tau gag? Bapakku berkali2masuk penjara dan diasingkan, tapi alhamdulillah itu cma sebentar karena setelah itu status bapkku dah legal. Dg uang dari malaysia aku bisa sekolah+mondok di SMANJ kelas unggulan yang terkenal mahal buanget. Ufth,,
Eitz,, udahlah kembali ke pahlawan devisa lagi, mereka harus terpisah dari keluarga,terasing, tersiksa di negri orang, malahdg begitu katanya bisa menguntungkan negri, kebanyakan dari mereka adalh orang miskin yang putus asa kerja di indonesia. Malah mereka yang miskin itu memberi keuntungan bgi indonesia, nah yang kaya? Parasit,,
Okelah anggap aja itu hal yang wajar. Yang gag wajar adalah ketika mereka terasingkan oleh negara ndiri, pelayanan yang gag wajar,  keselamatan dan kesehatan yang tidak terjamin. Mereka terabaikan, baru kalu dah mati dg tidak wajar ditanggapi oleh pemerintah.
Itupun biasanya Cuma yang legal aja yang ditanggapi, yang illegal?? Hal seperti itu ajja masih dipersulit, untuk mendaptkan kelegalan ajja juga massih perlu sogok. Dah tau miskin masih dipelorotin. Uuuuuuuuuuuuuuuh,, apa cih yang tanpa sogok di negara ini. Lama2 aq bom ne negara. Uh uh uh uuuuuuuuuuuh,, huuuuuuuu, cep cep cep, tapi kalu di bom aku mu tinggal dimana juga,,??heeeee

Kuliah di PT


Awalnya ku pikir aku akan punya masa depan hanya jika aku kuliah di perguruan tinggi, hidupku akan berlanjut hanya jika aku kuliah disana. Dulu bagiku tidak kuliah diperguruan tinggi berarti hidupku telah selesai.    Sangat takut membayangkan tidak bisa kuliah di perguruan tinggi gara2 gag ada uang. Banyak temenku yang tidak kuliah hanya gara2 duit. Sebenarnya sih gag ada bedanya ma keadaanku, hanya ajah bedanya aku lebih berani bermimpi, lebih berani untuk yakin, lebih berani berkemauan. Ya inilah hasilnya aku kuliah di UNEJ jurusan kimia murni semester 4. Dengan 2 tahun berturut2 spp dibayarin ma kampus. Semoga tahun ini juga begitu. Amin. Aku percaya selama ada kemauan pasti akan selalu ada jalan.
                 Upz, kembali ke kalimat awal. Penting gag pentingnya sebuah wadah pendi2kan(universitas) tergantung dari kita ndiri. Sekarang setelah hampir 2 tahun di unej aku mengerti bahwa hidupku akan tetap berjalan walu harus tanpa kuliah diperguruan tinggi. Setelah ku review niat awal aku kuliah bukan untuk mendapatkan pekerjaan, tapi murni ingin belajar kimia, I love it so much, disamping itu aku juga ingin menjadi pembeda di desaku, aku ingin menjadi pencetus. Dengan menjadi orang yang berpendidikan aku yakin aku bisa mengubah system yang berjalan di desaku. Secara desalis(hehehe), aku juga ingin ikut serta dalam pengentasan kemiskinan dan kebodohan desa, aku ingin mengajari mereka betapa pentingnya menjadi orang pinter, orang berpendidikan.
                 Dengan menjadi orang yang berpendidikan kita akan mampu menghadapi dunia dengan lebih bermakna,  bukan sekedar kenyang, bukan sekedar pamer. Tapi bagaimana caranya menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
                 Di dunia pendidikan kita akan diajari etika, cara bersikap, cara berpikir. Yah,, kurang lebih seperti itu. Awalnya ku pikir dunia pendidikan hanya ada di universitas, bangku2 sekolah. Tapi tidak sekarang, bagiku tempat pendidikan sangat tidak terbatas, dimana saja kita bisa memperoleh pendidikan selama kita mau mengkaji, mau berpikir. Pengalaman, practice adalah 2 komponen pendidikan yang sangat manjur. Kita bisa belajar dari pengalaman, kita bisa belajar dari lingkungan. Bagiku sekarang universitas hanya lembaga pendidikan formal yang menyediakan ijazah sebagai hadiah hasil pembelajaran kita. sebagai kertas formal yang diatur Negara. Sedangkan pendidikan secara hakikat? Kita bisa peroleh pendidikan dimana saja bahkan diluar dunia formal.
                 Itu kalu kita mau berpikir bahwa pendidikan bukan sekedar kertas. Begitu juga kuliah, kuliah bisa diperoleh dimana saja tanpa harus di universitas ato sekolah tinggi. Itu hanya salah satu wadah saja, kita bisa bikin wadah lain. Belajar, bukan sekedar mencari uang, makan, kenyang, lalu tidur. 

Dosen HAHO mahasiswa MAMONG


Hehehe,,
                 What is haho? What  is mamong? Hmmm,,, kedua2anya gag ada artinya.. mereka berdua hanya ungkapan untuk orang yang agak tidak rebes,,, eitz jangan salah faham dulu, ne bukan berarti mahasiswa ma dosen itu adalah orang yang gag beres. Hanya aja gag jauh berbeda dari itu untuk kalangan tertentu. So?????
Begini maksudnya plend, hmmm agak ruwet juga sih ngejelasinnya.
                 Begini,, dalam perkuliahan biasanya ada standar prensensi masuk kelas. Missal untuk mahasiswa minimal masuk kuliah harus 75% dari total pertemuan, kalu angka masuknya lebih kecil dari 75% , maka mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian baik UAS mauppun UTS. Nah dosen juga begitu,, jadi kalu dosennya gag masuk ntu berarti ada tandatangan yng kosong untuk hari itu padahal mahasiswax pada masuk semua.
                 Kalu Cuma sekali sih gag pa2 gag kan jadi masalah, nah kalu berkali2?bisa2 mahasiswax gag da yng boleh ikut UJIan. Biasanya nih kalu dah begini si dosen akan minta waaktu tambahan. It”s ok  I think. Tapi ada juga dosen yang tiap pertemuan minta mahasiswanya untuk tandatangan 2x. ada yang lebbih parah, dosen gag masuk tapi mahasiswa disuruh tandatangan. Loeh??? Anehnya si mahasiswa merasa fine2 ajjah, bahkan ikut sangat senang kallu gag ada kuliah ato Cuma sekedar tandatangan doank.
                 Haduuuuuuh,, gag kepikir apah kalu dengan begitu kita sebagai mahasiswa telah dikorupsi ma dosen?? Dah bayar mahal2, hak tak terpenuhi. Mendapat kuliah itu hak kita dan kewajiban bagi si dosen. Kelalaian dosen gag akan terlihat oleh pihak atas, wong kita yng mau menutupi kelalaian mereka dengan mau ajah disuruh tandatangan tanpa materi kuliah. Seharusnya kita berontak setiap mereka lalai dg hak kita. kalu koruptor pejabat aja yng di demo, gag nyadar apa kalu kita ndiri mau2 ajah dikorupsi ma doseen. Mereka juga koruptor tau?? Haduh,, mahasiswa… mahasiswa! Gag kritis, gag peka! Jelas bgt si dosen seneng kalu kalian mau dibodohi. Mereka bisa lepas tanggung jawab. Dasar mahasiswa jaman sekarang,, inget yang dirumah, orang tua susah2 cari biaya buat perkuliahan kita biar kita mendpat hak kita Dengan sempurna, eh,, kita malah sia2in begitu ajjah,, dosa tuh ma ortu.
                 Wake up wake up guys!!! Jangan mamong! ma hal2 kecil aja gag peka apalagi ntar di masyarakat??  bisa2 jadi orang yang seneng2 dikasi’ uang ma pemerintah tanpa sadar hak kita yang lain diambi. Heran dah jadi mahaiswa masih aja bisa dibodohin. Kalu bisa sadarin tuh para dosen, kalu tugas pokok mereka adalah mengajar, memberi kita pendidikan dan tidak boleh menggadaikannya dengan tugas2 yang lain. Sadarin tuh para dosen bahwa mengajar adalah kewajiban mereka. Mereka toh di gaji, bukan relawan. Jadi gag bisa seenaknya meninggalkan kelas hanya gara2 alasan penelitian di luar negri. Sadarin mereka bahwa mereka adalah orang2 yang berpendi2kan gag perlu berebut penelitian hanya untuk mendapatkan keuntungan financial, gag perlu menyogok2 orang agar proposal penelitiannya diterima dan dibiayai. Itu adalah hal yang sangat tidak bermartabat. Kenapa juga si mahasiswa manut2 ajah dengan keadaan yang seperti itu? Kenapa?takut IPnya diperkecil ma si dosen?? Hah! Cemen!! Ato memang tidak peduli? Ato gag tau? Gimana bisa menolong masyarakat tertindas ntar kalu disuruh ngambil resiko kecil aja gag berani?? Tiadak punya prinsip dan  tanpa idealis! Wewlwh welwh,,,
                 Byuh,, mu jadi apa Indonesia kalu generasi mudanya tumbuh tanpa idealism?? Lalu siapa yang bisa diharapkan? Mahasiswa? Hanya bisa demo doank,, toh gag ada hasilnya juga?? Mang yang di demo dengerin apa? Buktinya mereka tetep aja tertidur. Rugi tau, dah mecahin barang2 negara tapi gag da hasil, yang ada uang rakyat diambil lagi buat pembenahan barang2 yang dipecahkan oleh mahasiswa demonstran.
                 Pernah gag terpikir untuk jadi mahasiswa yang sebenarnya dengan high idealis? Menjadi mahasiswa cerdas dan kritis. Jadi mahasiswa yang berhati ?? coba mahasiwax sejalan dengan definisi mahasiswa itu ndiri, menjadi generasi penerus yang bisa diharapkan oleh masyarakat, agent of change. Sekrag biarkan saja mereka korupsi, biarkan saja rakyat terbodohi, tapi besok kita dah harus bisa ambil sikap, kita bentuk tatanan pemerintahan yang bersih, kita ganti system kotor sekarang menjadi system yang bersih dan indah dengan ilmu kita. Kita kembalikan senyum bangsa lagi.
                 Hmmm,, andainya hal itu bisa terwujud pasti akan sangat menarik jalan kehidupan bangsa ini. Mahasiswa,, bangun, jangan mamong! Sejuta mata disana masih mengharap kita membuat perubahan.
                 Bapak dosen, plis jangan bodohin kami lagi, tunaikan kewajiban kalian, berikan hak kami biar kami jadi mahasiwa yang pinter menjadi mahasiswa yang mampu membuat perubahan.

Pengikut